-->

Tafsir Al Ma’aarij Ayat 36-44

Tafsir Ayat Qur'an -

Ayat 36-39: Membicarakan tentang orang-orang kafir yang mengolok-olok Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan anehnya mereka ingin masuk surga.

  فَمَالِ الَّذِينَ كَفَرُوا قِبَلَكَ مُهْطِعِينَ (٣٦) عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ عِزِينَ (٣٧) أَيَطْمَعُ كُلُّ امْرِئٍ مِنْهُمْ أَنْ يُدْخَلَ جَنَّةَ نَعِيمٍ (٣٨)كَلا إِنَّا خَلَقْنَاهُمْ مِمَّا يَعْلَمُونَ (٣٩)

Terjemah Surat Al Ma’aarij ayat 36-39

36. [1]Maka mengapa orang-orang kafir itu datang bergegas ke hadapanmu (Muhammad),

37. dari kanan dan dari kiri dengan berkelompok-kelompok[2]?

38. Apakah setiap orang dari orang-orang kafir itu ingin masuk surga yang penuh kenikmatan[3]?

39. Tidak mungkin![4] Sesungguhnya Kami menciptakan mereka dari apa yang mereka ketahui[5].

Ayat 40-44: Sumpah bahwa kebangkitan dan pembalasan adalah hak (benar), tidak ada keraguan padanya dan bahwa ia pasti terjadi.

 

فَلا أُقْسِمُ بِرَبِّ الْمَشَارِقِ وَالْمَغَارِبِ إِنَّا لَقَادِرُونَ (٤٠) عَلَى أَنْ نُبَدِّلَ خَيْرًا مِنْهُمْ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوقِينَ (٤١) فَذَرْهُمْ يَخُوضُوا وَيَلْعَبُوا حَتَّى يُلاقُوا يَوْمَهُمُ الَّذِي يُوعَدُونَ (٤٢) يَوْمَ يَخْرُجُونَ مِنَ الأجْدَاثِ سِرَاعًا كَأَنَّهُمْ إِلَى نُصُبٍ يُوفِضُونَ (٤٣) خَاشِعَةً أَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ذَلِكَ الْيَوْمُ الَّذِي كَانُوا يُوعَدُونَ (٤٤)

Terjemah Surat Al Ma’aarij ayat 40-44

40. [6]Maka Aku bersumpah demi Tuhan yang mengatur tempat-tempat terbit dan terbenamnya (matahari, bulan dan bintang), sungguh, Kami pasti mampu,

41. untuk mengganti (mereka) dengan kaum yang lebih baik dari mereka, dan Kami tidak dapat dikalahkan.

42. [7]Maka biarkanlah mereka tenggelam dan bermain-main (dalam kesesatan) sampai mereka menjumpai hari yang diancamkan kepada mereka[8],

43. [9](yaitu) pada hari ketika mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia)[10],

44. pandangan mereka tertunduk ke bawah diliputi kehinaan[11]. Itulah hari yang diancamkan kepada mereka.


[1] Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman menerangkan tentang tertipunya orang-orang kafir.

[2] Dengan merasa bangga terhadap apa yang ada pada mereka. Menurut keterangan sebagian ahli tafsir, ayat ini berhubungan dengan peristiwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dan membaca Al Quran di dekat ka'bah lalu orang-orang musyrik berkumpul berkelompok-kelompok di hadapannya sambil mengejek dan mengatakan, “Jika orang-orang mukmin benar-benar akan masuk surga sebagaimana kata Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, tentu kita yang akan masuk lebih dahulu.” Maka turunlah ayat 38.

[3] Sebab apa yang membuat mereka berkeinginan demikian? Bukankah yang mereka siapkah hanya kekafiran dan mengingkari Rabbul ‘aalamiin.

[4] Keadaannya tidaklah sesuai dengan harapan mereka dan mereka tidak akan mendapatkan apa yang mereka inginkan meskipun mereka kerahkan kemampuan mereka.

[5] Yang dimaksud dengan ayat ini ialah, bahwa mereka (orang-orang kafir) diciptakan Allah dari air mani untuk beriman dan bertakwa kepada-Nya, sebagaimana yang telah disampaikan Rasul. Jika mereka tidak beriman dan bertakwa, maka mereka tidak berhak masuk surga. Atau maksudnya, karena mereka diciptakan dari air mani sehingga mereka lemah tidak berkuasa apa-apa untuk memberikan manfaat kepada diri mereka dan menghindarkan bahaya, tidak berkuasa mematikan, menghidupkan dan membangkitkan.

[6] Ini merupakan sumpah Allah Subhaanahu wa Ta'aala dengan tempat-tempat terbit dan terbenamnya matahari, bulan dan bintang, karena di sana terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah yang menunjukkan bahwa Dia berkuasa membangkitkan dan berkuasa mengganti mereka dengan kaum yang lebih baik.

[7] Jika telah tetap kebangkitan dan pembalasan, namun mereka masih tetap mendustakan juga dan tidak mau tunduk kepada ayat-ayat Allah, maka biarkanlah mereka tenggelam dan bermain-main dalam kesesatan.

[8] Karena Allah Subhaanahu wa Ta'aala telah menyediakan untuk mereka pada hari itu siksaan dan bencana akibat sikap mereka itu.

[9] Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan keadaan manusia ketika mereka menjumpai hari yang diancamkan kepada mereka.

[10] Ada pula yang menafsirkan ‘nushub’ dengan ‘bendera’, yakni mereka seakan-akan pergi dengan segera kepadanya. Mereka pergi untuk berdiri di hadapan Allah Rabbul ‘aalamiin.

[11] Hal itu, karena kehinaan dan kecemasan menguasai hati mereka sehingga penglihatan mereka pun ikut tertunduk, gerakan pun berhenti dan suara pun terdiam.

Selesai tafsir surah Al Ma’aarij dengan pertolongan Allah dan taufiq-Nya wal hamdulillahi Rabbil ‘aalamiin.

Related Posts: Tafsir Al Ma’aarij Ayat 36-44

Label Clouds
Faidah Surat Al Qur'an Juz 1 Juz 10 Juz 11 Juz 12 Juz 13 Juz 14 Juz 15 Juz 16 Juz 17 Juz 18 Juz 19 Juz 2 Juz 20 Juz 21 Juz 22 Juz 23 Juz 24 Juz 25 Juz 26 Juz 27 Juz 28 Juz 29 Juz 3 Juz 30 Juz 4 Juz 5 Juz 6 Juz 7 Juz 8 Juz 9 Keutamaan Surat Al Qur'an Tafsir 'Abasa Tafsir Ad Dukhaan Tafsir Adh Dhuha Tafsir Adz Dzaariyat Tafsir Al 'Aadiyaat Tafsir Al 'Alaq Tafsir Al 'Ashr Tafsir Al A'laa Tafsir Al A'raaf Tafsir Al Ahqaf Tafsir Al Ahzab Tafsir Al An'aam Tafsir Al Anbiya Tafsir Al Anfaal Tafsir Al Ankabut Tafsir Al Balad Tafsir Al Baqarah Tafsir Al Bayyinah Tafsir Al Buruj Tafsir Al Fajr Tafsir Al Falaq Tafsir Al Fath Tafsir Al Fatihah Tafsir Al Fiil Tafsir Al Furqan Tafsir Al Ghaasyiah Tafsir Al Haaqqah Tafsir Al Hadid Tafsir Al Hajj Tafsir Al Hasyr Tafsir Al Hijr Tafsir Al Hujuraat Tafsir Al Humazah Tafsir Al Ikhlas Tafsir Al Infithaar Tafsir Al Infithar Tafsir Al Insan Tafsir Al Insyiqaq Tafsir Al Insyirah Tafsir Al Isra Tafsir Al Jaatsiyah Tafsir Al Jinn Tafsir Al Jumu'ah Tafsir Al Kaafiruun Tafsir Al Kahfi Tafsir Al Kautsar Tafsir Al Lahab Tafsir Al Lail Tafsir Al Ma'aarij Tafsir Al Maa'uun Tafsir Al Maidah Tafsir Al Mu'min Tafsir Al Mu'minun Tafsir Al Muddatstsir Tafsir Al Mujadilah Tafsir Al Mulk Tafsir Al Mumtahanah Tafsir Al Munafiqun Tafsir Al Mursalat Tafsir Al Muthaffifin Tafsir Al Muzzammil Tafsir Al Qaari'ah Tafsir Al Qadar Tafsir Al Qalam Tafsir Al Qamar Tafsir Al Qashash Tafsir Al Qiyamah Tafsir Al Waqiah Tafsir Al Zalzalah Tafsir Ali Imran Tafsir An Naas Tafsir An Naazi'aat Tafsir An Naba' Tafsir An Nahl Tafsir An Najm Tafsir An Naml Tafsir An Nashr Tafsir An Nisa Tafsir An Nur Tafsir Ar Ra'd Tafsir Ar Rahman Tafsir Ar Ruum Tafsir As Sajdah Tafsir Ash Shaaffaat Tafsir Ash Shaff Tafsir Asy Syams Tafsir Asy Syu'araa Tafsir Asy Syuura Tafsir At Taghaabun Tafsir At Tahrim Tafsir At Takaatsur Tafsir At Takwir Tafsir At Taubah Tafsir At Tiin Tafsir Ath Thalaq Tafsir Ath Thuur Tafsir Az Zukhruf Tafsir Az Zumar Tafsir Fathir Tafsir Fushshilat Tafsir Hud Tafsir Ibrahim Tafsir Juz Amma Tafsir Luqman Tafsir Maryam Tafsir Muhammad Tafsir Nuh Tafsir Qaaf Tafsir Quraisy Tafsir Saba' Tafsir Shaad Tafsir Thaha Tafsir Yasin Tafsir Yunus Tafsir Yusuf
Blog Archive