-->

Tafsir Al Waqiah Ayat 27-56

Tafsir Ayat Qur'an -

Ayat 27-40: Rincian kenikmatan yang diperoleh As-habul yamin.

وَأَصْحَابُ الْيَمِينِ مَا أَصْحَابُ الْيَمِينِ (٢٧) فِي سِدْرٍ مَخْضُودٍ (٢٨) وَطَلْحٍ مَنْضُودٍ (٢٩) وَظِلٍّ مَمْدُودٍ (٣٠) وَمَاءٍ مَسْكُوبٍ (٣١) وَفَاكِهَةٍ كَثِيرَةٍ (٣٢) لا مَقْطُوعَةٍ وَلا مَمْنُوعَةٍ (٣٣) وَفُرُشٍ مَرْفُوعَةٍ (٣٤) إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً (٣٥) فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا (٣٦) عُرُبًا أَتْرَابًا (٣٧) لأصْحَابِ الْيَمِينِ (٣٨) ثُلَّةٌ مِنَ الأوَّلِينَ (٣٩) وَثُلَّةٌ مِنَ الآخِرِينَ (٤٠)

Terjemah Surat Al Waqiah Ayat 27-40 

27. [1]Dan golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu.

28. (Mereka) berada di antara pohon bidara yang tidak berduri[2],

29. dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),

30. dan naungan yang terbentang luas,

31. dan air yang mengalir terus-menerus[3],

32. dan buah-buahan yang banyak,

33. yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya[4].

34. dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk[5].

35. Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) secara langsung[6],

36. lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan[7].

37. yang penuh cinta[8] dan sebaya umurnya[9],

38. untuk golongan kanan,

39. segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,

40. dan segolongan besar pula dari orang yang kemudian[10].

Ayat 41-56: Rincian azab yang diperoleh As-habusy syimal dan bantahan terhadap pendustaan mereka terhadap kebangkitan.

وَأَصْحَابُ الشِّمَالِ مَا أَصْحَابُ الشِّمَالِ (٤١) فِي سَمُومٍ وَحَمِيمٍ (٤٢)وَظِلٍّ مِنْ يَحْمُومٍ (٤٣) لا بَارِدٍ وَلا كَرِيمٍ (٤٤) إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُتْرَفِينَ (٤٥) وَكَانُوا يُصِرُّونَ عَلَى الْحِنْثِ الْعَظِيمِ (٤٦) وَكَانُوا يَقُولُونَ أَئِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَامًا أَئِنَّا لَمَبْعُوثُونَ (٤٧) أَوَآبَاؤُنَا الأوَّلُونَ (٤٨) قُلْ إِنَّ الأوَّلِينَ وَالآخِرِينَ (٤٩) لَمَجْمُوعُونَ إِلَى مِيقَاتِ يَوْمٍ مَعْلُومٍ (٥٠) ثُمَّ إِنَّكُمْ أَيُّهَا الضَّالُّونَ الْمُكَذِّبُونَ (٥١) لآكِلُونَ مِنْ شَجَرٍ مِنْ زَقُّومٍ (٥٢)فَمَالِئُونَ مِنْهَا الْبُطُونَ (٥٣) فَشَارِبُونَ عَلَيْهِ مِنَ الْحَمِيمِ (٥٤) فَشَارِبُونَ شُرْبَ الْهِيمِ (٥٥) هَذَا نُزُلُهُمْ يَوْمَ الدِّينِ (٥٦)

Terjemah Surat Al Waqiah Ayat 41-56

41. Dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu?[11]

42. (Mereka) dalam siksaan angin yang sangat panas dan air yang mendidih[12],

43. dan naungan asap yang hitam,

44. tidak sejuk dan tidak menyenangkan[13].

45. [14]Sesungguhnya mereka sebelum itu (dahulu) hidup bermewah-mewah[15],

46. dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa besar[16],

47. Dan mereka berkata[17], "Apabila kami sudah mati, menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali?”

48. Apakah nenek moyang kami yang terdahulu (dibangkitkan pula)?"

49. Katakanlah, "(Ya), sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan yang kemudian,  

50. pasti semua akan dikumpulkan pada waktu tertentu, pada hari yang sudah dimaklumi[18].  

51. Kemudian sesungguhnya kamu, wahai orang-orang yang sesat[19] lagi mendustakan[20]!

52. pasti akan memakan pohon zaqqum[21],

53. maka kamu akan memenuhi perutmu dengannya.

54. Setelah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.

55. Maka kamu minum seperti unta (yang sangat haus) minum.

56. Itulah hidangan untuk mereka pada hari pembalasan.”


[1] Selanjutnya, Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan apa yang Dia siapkan untuk golongan kanan.

[2] Yakni terpotong duri dan dahan yang jelek yang membahayakan, lalu diganti dengan buah yang enak. Pohon bidara memiliki kelebihan, naungannya dapat menaungi dan seseorang dapat beristirahat di bawahnya.

[3] Baik dari mata air, sungai yang mengalir maupun air-air yang memancar.

[4] Yang berbeda dengan buah-buahan di dunia yang berhenti buahnya pada waktu tertentu dan sulit didapatkan.

[5] Bisa juga diartikan, dan kasur-kasur yang ditinggikan, yakni ditinggikan di atas ranjang. Kasur-kasur tersebut dari sutera, emas, mutiara dan lainnya yang tidak diketahui kecuali oleh Allah Subhaanahu wa Ta'aala.

[6] Mereka diciptakan tanpa melalui kelahiran dan langsung menjadi gadis, atau maksudnya Allah menciptakan mereka (wanita-wanita penghuni surga) dalam keadaan sempurna dan tidak menerima kebinasaan.

[7] Baik wanita yang masih kecil maupun yang sudah tua di dunia, Allah menjadikan mereka di akhirat dalam keadaan muda. Hal ini mencakup bidadari dan wanita-wanita penghuni surga, dan bahwa keperawanan ini senantiasa ada pada mereka meskipun mereka telah digauli oleh suami mereka.

[8] Apabila mereka berbicara, maka mereka berbicara dengan lafaz yang indah dan menarik sikapnya, cantik dan penuh rasa cinta sehingga memikat akal suami mereka dan ingin terus mendengar kata-katanya, terlebih ketika mereka bernyanyi dengan suaranya yang merdu. Apabila suami mereka melihat adab dan sifatnya, tentu hati mereka akan dipenuhi rasa gembira dan senang. Ketika bidadari-bidadari tersebut pindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain, maka tempat yang mereka tinggalkan penuh dengan wangi dan cahaya.

[9] Yaitu pada usia 33 tahun.

[10] Yakni golongan kanan ini terdiri dari sejumlah besar orang-orang yang terdahulu dan sejumlah besar orang-orang yang datang kemudian.

[11] Yang dimaksud golongan kiri di sini adalah penghuni neraka. Allah Subhaanahu wa Ta'aala pada ayat selanjutnya menyebutkan azab yang ditimpakan kepada mereka karena keadilan-Nya.

[12] Yang memotong usus-usus mereka.

[13] Atau tidak indah dipandang. Maksudnya, bahwa di sana terdapat kesedihan, kecemasan dan kegelisahan serta keburukan, dan suasananya panas, berbeda dengan naungan-naungan yang lain.

[14] Selanjutnya Allah menyebutkan amal yang membuat mereka sampai ke tempat itu.

[15] Tidak mau mengerjakan amal saleh dan dibuat lalai oleh dunia. Yang ada di benak mereka adalah keinginan hidup enak di dunia, sehingga mereka kerahkan pikiran dan tenaga untuk memperolehnya sampai lupa terhadap akhirat.

[16] Yaitu syirk dan dosa-dosa besar yang lain. Mereka tidak bertobat darinya dan tidak menyesal terhadapnya, bahkan mereka senantiasa mengerjakan perbuatan yang membuat murka Tuhan mereka sehingga mereka menemui-Nya dengan membawa dosa-dosa yang besar, wal ‘iyaadz billah.

[17] Mengingkari adanya kebangkitan.

[18] Yaitu pada hari Kiamat; hari dimana Allah Subhaanahu wa Ta'aala membalas amal yang mereka kerjakan selama di dunia.

[19] Dari petunjuk baik ilmu maupun amal.

[20] Yakni mendustakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan apa yang Beliau bawa berupa kebenaran, janji dan ancaman.

[21] Jenis pohon yang paling buruk, paling busuk dan tidak sedap dipandang. Pohon yang tumbuh di neraka yang mengakibatkan derita yang luar biasa bagi yang memakannya. Pohon ini tidak membuat pemakannya gemuk dan tidak menutupi dirinya dari lapar. Inilah makanan mereka, adapun minumannya, maka berupa minuman yang paling buruk, yaitu air yang sangat mendidih.

Related Posts: Tafsir Al Waqiah Ayat 27-56

Label Clouds
Faidah Surat Al Qur'an Juz 1 Juz 10 Juz 11 Juz 12 Juz 13 Juz 14 Juz 15 Juz 16 Juz 17 Juz 18 Juz 19 Juz 2 Juz 20 Juz 21 Juz 22 Juz 23 Juz 24 Juz 25 Juz 26 Juz 27 Juz 28 Juz 29 Juz 3 Juz 30 Juz 4 Juz 5 Juz 6 Juz 7 Juz 8 Juz 9 Keutamaan Surat Al Qur'an Tafsir 'Abasa Tafsir Ad Dukhaan Tafsir Adh Dhuha Tafsir Adz Dzaariyat Tafsir Al 'Aadiyaat Tafsir Al 'Alaq Tafsir Al 'Ashr Tafsir Al A'laa Tafsir Al A'raaf Tafsir Al Ahqaf Tafsir Al Ahzab Tafsir Al An'aam Tafsir Al Anbiya Tafsir Al Anfaal Tafsir Al Ankabut Tafsir Al Balad Tafsir Al Baqarah Tafsir Al Bayyinah Tafsir Al Buruj Tafsir Al Fajr Tafsir Al Falaq Tafsir Al Fath Tafsir Al Fatihah Tafsir Al Fiil Tafsir Al Furqan Tafsir Al Ghaasyiah Tafsir Al Haaqqah Tafsir Al Hadid Tafsir Al Hajj Tafsir Al Hasyr Tafsir Al Hijr Tafsir Al Hujuraat Tafsir Al Humazah Tafsir Al Ikhlas Tafsir Al Infithaar Tafsir Al Infithar Tafsir Al Insan Tafsir Al Insyiqaq Tafsir Al Insyirah Tafsir Al Isra Tafsir Al Jaatsiyah Tafsir Al Jinn Tafsir Al Jumu'ah Tafsir Al Kaafiruun Tafsir Al Kahfi Tafsir Al Kautsar Tafsir Al Lahab Tafsir Al Lail Tafsir Al Ma'aarij Tafsir Al Maa'uun Tafsir Al Maidah Tafsir Al Mu'min Tafsir Al Mu'minun Tafsir Al Muddatstsir Tafsir Al Mujadilah Tafsir Al Mulk Tafsir Al Mumtahanah Tafsir Al Munafiqun Tafsir Al Mursalat Tafsir Al Muthaffifin Tafsir Al Muzzammil Tafsir Al Qaari'ah Tafsir Al Qadar Tafsir Al Qalam Tafsir Al Qamar Tafsir Al Qashash Tafsir Al Qiyamah Tafsir Al Waqiah Tafsir Al Zalzalah Tafsir Ali Imran Tafsir An Naas Tafsir An Naazi'aat Tafsir An Naba' Tafsir An Nahl Tafsir An Najm Tafsir An Naml Tafsir An Nashr Tafsir An Nisa Tafsir An Nur Tafsir Ar Ra'd Tafsir Ar Rahman Tafsir Ar Ruum Tafsir As Sajdah Tafsir Ash Shaaffaat Tafsir Ash Shaff Tafsir Asy Syams Tafsir Asy Syu'araa Tafsir Asy Syuura Tafsir At Taghaabun Tafsir At Tahrim Tafsir At Takaatsur Tafsir At Takwir Tafsir At Taubah Tafsir At Tiin Tafsir Ath Thalaq Tafsir Ath Thuur Tafsir Az Zukhruf Tafsir Az Zumar Tafsir Fathir Tafsir Fushshilat Tafsir Hud Tafsir Ibrahim Tafsir Juz Amma Tafsir Luqman Tafsir Maryam Tafsir Muhammad Tafsir Nuh Tafsir Qaaf Tafsir Quraisy Tafsir Saba' Tafsir Shaad Tafsir Thaha Tafsir Yasin Tafsir Yunus Tafsir Yusuf
Blog Archive