-->

Tafsir Al An’aam Ayat 12-20

Tafsir Ayat Qur'an -

Ayat 12-18: Menetapkan keesaan Allah Subhaanahu wa Ta'aala, tindakan-Nya dalam kerajaan-Nya, serta rahmat-Nya yang luas kepada hamba-hamba-Nya

قُلْ لِمَنْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ قُلْ لِلَّهِ كَتَبَ عَلَى نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ لَيَجْمَعَنَّكُمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لا رَيْبَ فِيهِ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ فَهُمْ لا يُؤْمِنُونَ (١٢) وَلَهُ مَا سَكَنَ فِي اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (١٣) قُلْ أَغَيْرَ اللَّهِ أَتَّخِذُ وَلِيًّا فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَهُوَ يُطْعِمُ وَلا يُطْعَمُ قُلْ إِنِّي أُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ أَوَّلَ مَنْ أَسْلَمَ وَلا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِينَ (١٤) قُلْ إِنِّي أَخَافُ إِنْ عَصَيْتُ رَبِّي عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ (١٥) مَنْ يُصْرَفْ عَنْهُ يَوْمَئِذٍ فَقَدْ رَحِمَهُ وَذَلِكَ الْفَوْزُ الْمُبِينُ (١٦) وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلا كَاشِفَ لَهُ إِلا هُوَ وَإِنْ يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (١٧) وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ (١٨

Terjemah Surat Al An’aam Ayat 12-18

12. Katakanlah (Muhammad)[1], "Milik siapakah apa yang di langit dan di bumi[2]." Katakanlah, "Milik Allah."[3] Dia telah menetapkan (sifat) kasih sayang pada diri-Nya[4]. Dia sungguh akan mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak diragukan lagi[5]. (Namun) orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman[6].

13.[7] Dan milik-Nyalah[8] segala apa yang ada pada malam dan siang hari[9]. Dia Maha Mendengar[10] lagi Maha Mengetahui[11].

 

14. Katakanlah (Muhammad), "Apakah aku akan menjadikan pelindung selain Allah[12] yang menjadikan langit dan bumi, padahal Dia memberi makan dan tidak diberi makan?" Katakanlah, "Sesungguhnya aku diperintahkan agar aku menjadi orang yang pertama berserah diri (kepada Allah), dan[13] jangan sekali-kali kamu masuk golongan orang-orang musyrik."

15. Katakanlah (Muhammad), "Aku benar-benar takut akan azab hari yang besar (hari kiamat)[14], jika aku mendurhakai Tuhanku[15]."

16. Barang siapa dijauhkan dari azab atas dirinya pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah kemenangan yang nyata.

17.[16] Jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu[17], tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu[18], maka Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

18. Dan Dialah yang berkuasa atas hamba-hamba-Nya[19]. Dialah yang Mahabijaksana[20] lagi Maha Mengetahui[21].

Ayat 19-20: Mengangkat kesaksian terhadap keesaan Allah Subhaanahu wa Ta'aala dan kerasulan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam

قُلْ أَيُّ شَيْءٍ أَكْبَرُ شَهَادَةً قُلِ اللَّهُ شَهِيدٌ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَأُوحِيَ إِلَيَّ هَذَا الْقُرْآنُ لأنْذِرَكُمْ بِهِ وَمَنْ بَلَغَ أَئِنَّكُمْ لَتَشْهَدُونَ أَنَّ مَعَ اللَّهِ آلِهَةً أُخْرَى قُلْ لا أَشْهَدُ قُلْ إِنَّمَا هُوَ إِلَهٌ وَاحِدٌ وَإِنَّنِي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ (١٩) الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمُ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ فَهُمْ لا يُؤْمِنُونَ          (٢٠)

Terjemah Surat Al An’aam Ayat 19-20

19.[22] Katakanlah (Muhammad), "Siapakah yang lebih kuat kesaksiannya?" Katakanlah, "Allah, Dia menjadi saksi[23] antara aku dan kamu. Al Quran ini diwahyukan kepadaku agar dengan itu aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang yang sampai Al-Quran (kepadanya). Dapatkah kamu benar-benar bersaksi bahwa ada tuhan-tuhan lain di samping Allah?" Katakanlah[24], "Aku tidak dapat bersaksi." Katakanlah, "Sesungguhnya hanya Dialah Tuhan yang Maha Esa dan aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)[25]".

20.[26] Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya, mereka mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman (kepada Allah).


[1] Kepada orang-orang musyrik agar mereka mengakui dan mau mentauhidkan Allah.

[2] Yakni siapakah yang menciptakannya, memilikinya dan mengaturnya?

[3] Tidak ada lagi jawaban selain ini. Jika mereka mengakui bahwa Allah yang memiliki dan mengaturnya, lalu mengapa mereka tidak berbuat ikhlas kepada-Nya dan mentauhidkan-Nya.

[4] Alam semesta adalah milik-Nya, Dia telah membuka lebar rahmat-Nya dan ihsan-Nya, melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya kepada mereka, Dia menetapkan sifat rahmat pada diri-Nya, dan bahwa rahmat-Nya mengalahkan kemurkaan-Nya, pemberian lebih dicintai-Nya daripada menghalangi, Dia telah membuka pintu-pintu rahmat-Nya kepada semua hamba jika mereka tidak mengunci pintu-pintunya dengan dosa-dosa, dan Dia mengajak mereka kepada rahmat-Nya, namun mereka tidak memintanya karena dihalangi oleh maksiat dan dosa mereka.

[5] Berita yang dikabarkannya adalah berita yang paling benar, Dia telah menegakkan hujjah dan bukti terhadapnya, namun orang-orang yang zalim tidak menghendaki selain mengingkari, mereka mengingkari bahwa Allah mampu membangkitkan makhluk yang telah mati, mereka pun tetap bermaksiat dan berani kafir kepada-Nya, sehingga mereka rugi di dunia dan akhirat.

[6] Yakni orang-orang yang tidak mau menggunakan akal fikirannya, tidak mau beriman.

[7] Beberapa ayat di atas dan setelahnya merupakan pengokohan tauhid dengan menyebutkan semua dalil, baik yang 'aqli (akal) maupun naqli (wahyu) sekaligus sebagai bantahan terhadap orang-orang musyrik.

[8] Yakni Dia Pengaturnya, Penciptanya dan Pemiliknya.

[9] Mencakup semua makhluk, baik manusia maupun jin, malaikat, makhluk hidup maupun benda mati. Semuanya adalah makhluk yang diatur, maka pantaskah secara akal makhluk-makhluk itu disembah, sedangkan yang menciptanya lagi yang memilikinya ditinggalkan?

[10] Semua suara dengan berbagai bahasa dan bermacam-macam kebutuhan.

[11] Terhadap yang telah terjadi dan akan terjadi serta yang tidak terjadi, Dia mengetahui yang nampak maupun yang tersembunyi. Dia Maha Mengetahui segalanya.

[12] Dari kalangan makhluk, padahal makhluk dicipta, diberi rezki, lemah, fakir, dsb. sedangkan Allah Maha Pencipta, Maha Pemberi rezki, Maha Kuasa, Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

[13] Dikatakan kepadaku.

[14] Di mana perbuatan syirk dapat menyebabkan pelakunya disiksa di neraka selama-lamanya dan mendapatkan kemurkaan Allah. Sebaliknya, orang yang dijauhkan dari azab pada hari itu, maka dialah orang yang diberi rahmat dan sebagai orang yang beruntung.

[15] Karena beribadah kepada selain-Nya.

[16] Ayat ini termasuk dalil tauhid-Nya, di mana hanya Dia sendiri yang mampu menghilangkan bencana dan mendatangkan kebaikan. Oleh karena Dia yang satu-satunya memberikan manfaat (An Naafi') dan menimpakan bahaya (Adh Dhaarr), maka Dia saja yang berhak untuk disembah dan diibadati.

[17] Seperti sakit dan kemiskinan.

[18] Seperti sehat dan kekayaan, maka tidak ada yang dapat menghalangi-Nya.

[19] Oleh karena itu, tidaklah manusia bertindak, bergerak atau diam kecuali dengan kehendak-Nya. Semua makhluk tidak keluar dari kerajaan-Nya dan kekuasaan-Nya.

[20] Dalam perintah dan larangan-Nya, memberi balasan dan menyiksa, dan dalam hal mencipta dan menetapkan taqdirnya.

[21] Semua rahasia, perkara yang samar dan yang disembunyikan. Ini semua termasuk dalil tauhid-Nya.

[22] Dalam tafsir Al Jalaalain diterangkan, bahwa ayat ini turun ketika orang-orang kafir berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Bawalah kepada kami saksi terhadap kenabianmu, karena Ahli Kitab mengingkarimu."

[23] Atas kebenaranku.

[24] Yakni jika mereka berani bersaksi, maka katakanlah aku tidak dapat bersaksi,

[25] Inilah hakikat tauhid, yakni menetapkan bahwa Allah yang satu-satunya berhak disembah dan meniadakan sesembahan selain-Nya.

[26] Setelah Allah menyebutkan persaksian-Nya dan persaksian rasul-Nya terhadap tauhid, dan persaksian orang-orang musyrik, di mana tidak ada yang mereka ketahui selain itu, maka Allah menyebutkan bahwa Ahli Kitab juga mengetahui kebenaran tauhid atau kebenaran Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam berdasarkan ilmu yang ada pada mereka.

Related Posts: Tafsir Al An’aam Ayat 12-20

Label Clouds
Faidah Surat Al Qur'an Juz 1 Juz 10 Juz 11 Juz 12 Juz 13 Juz 14 Juz 15 Juz 16 Juz 17 Juz 18 Juz 19 Juz 2 Juz 20 Juz 21 Juz 22 Juz 23 Juz 24 Juz 25 Juz 26 Juz 27 Juz 28 Juz 29 Juz 3 Juz 30 Juz 4 Juz 5 Juz 6 Juz 7 Juz 8 Juz 9 Keutamaan Surat Al Qur'an Tafsir 'Abasa Tafsir Ad Dukhaan Tafsir Adh Dhuha Tafsir Adz Dzaariyat Tafsir Al 'Aadiyaat Tafsir Al 'Alaq Tafsir Al 'Ashr Tafsir Al A'laa Tafsir Al A'raaf Tafsir Al Ahqaf Tafsir Al Ahzab Tafsir Al An'aam Tafsir Al Anbiya Tafsir Al Anfaal Tafsir Al Ankabut Tafsir Al Balad Tafsir Al Baqarah Tafsir Al Bayyinah Tafsir Al Buruj Tafsir Al Fajr Tafsir Al Falaq Tafsir Al Fath Tafsir Al Fatihah Tafsir Al Fiil Tafsir Al Furqan Tafsir Al Ghaasyiah Tafsir Al Haaqqah Tafsir Al Hadid Tafsir Al Hajj Tafsir Al Hasyr Tafsir Al Hijr Tafsir Al Hujuraat Tafsir Al Humazah Tafsir Al Ikhlas Tafsir Al Infithaar Tafsir Al Infithar Tafsir Al Insan Tafsir Al Insyiqaq Tafsir Al Insyirah Tafsir Al Isra Tafsir Al Jaatsiyah Tafsir Al Jinn Tafsir Al Jumu'ah Tafsir Al Kaafiruun Tafsir Al Kahfi Tafsir Al Kautsar Tafsir Al Lahab Tafsir Al Lail Tafsir Al Ma'aarij Tafsir Al Maa'uun Tafsir Al Maidah Tafsir Al Mu'min Tafsir Al Mu'minun Tafsir Al Muddatstsir Tafsir Al Mujadilah Tafsir Al Mulk Tafsir Al Mumtahanah Tafsir Al Munafiqun Tafsir Al Mursalat Tafsir Al Muthaffifin Tafsir Al Muzzammil Tafsir Al Qaari'ah Tafsir Al Qadar Tafsir Al Qalam Tafsir Al Qamar Tafsir Al Qashash Tafsir Al Qiyamah Tafsir Al Waqiah Tafsir Al Zalzalah Tafsir Ali Imran Tafsir An Naas Tafsir An Naazi'aat Tafsir An Naba' Tafsir An Nahl Tafsir An Najm Tafsir An Naml Tafsir An Nashr Tafsir An Nisa Tafsir An Nur Tafsir Ar Ra'd Tafsir Ar Rahman Tafsir Ar Ruum Tafsir As Sajdah Tafsir Ash Shaaffaat Tafsir Ash Shaff Tafsir Asy Syams Tafsir Asy Syu'araa Tafsir Asy Syuura Tafsir At Taghaabun Tafsir At Tahrim Tafsir At Takaatsur Tafsir At Takwir Tafsir At Taubah Tafsir At Tiin Tafsir Ath Thalaq Tafsir Ath Thuur Tafsir Az Zukhruf Tafsir Az Zumar Tafsir Fathir Tafsir Fushshilat Tafsir Hud Tafsir Ibrahim Tafsir Juz Amma Tafsir Luqman Tafsir Maryam Tafsir Muhammad Tafsir Nuh Tafsir Qaaf Tafsir Quraisy Tafsir Saba' Tafsir Shaad Tafsir Thaha Tafsir Yasin Tafsir Yunus Tafsir Yusuf